


Baroque merupakan istilah untuk mengkategorikan perkembangan peradaban manusia (termasuk seni) dalam sebuah era yang terjadi di Eropa. Sekitar tahun 1600-1750, gerakan ini terjadi. Oleh karena itu, merupakan bagian akhir dari zaman renaisance dan merupakan awal gerakan protestantism yang terjadi di Jerman bagian utara dan Belanda. Baroque mempunyai arti mutiara pelengkap yang bentuknya tidak teratur atau tidak simetris. Dalam hal ini, karya-karya seni yang tercipta pada zaman baroque juga merupakan cerminan keadaan zaman tersebut sehingga memiliki ciri-ciri khusus yang tentunya berbeza dengan corak seni pada zaman-zaman sebelumnya. Menurut Barnes, corak seni baroque mengandung unsur tekanan yang kuat, kekuatan emosi, dan sesuatu yang elegan (Barnes, 2005).
Arsitektur baroque mempunyai ciri-ciri tersendiri. Menurut Sullivan (2005), bahwa karateristik seni Baroque terbentuk dari beberapa unsur, seperti sense of movement, energy dan tension. Salah satu teknik visualisasi yang terkenal pada zaman baroque adalah teknik chiaroscuro yang digunakan oleh seorang pelukis Belanda yang bernama Rembrandt Harmenszoon van Rijn. ciri visual yang melekat pada corak seni Baroque adalah kontras cahaya (gelap-terang) yang dominan dan menghasilkan kesan dramatis pada lukisan. Baroque juga memiliki beberapa karakteristik diantaranya naves yang zaman sebelumnya panjang dan sempit digantikan oleh bentuk yang lebih lebar dan sirkular, penggunaan cahaya secara dramatis, kaya akan ornamen, langit-langit yang dipenuhi fresco (wall painting) dalam skala besar, facade eksternal yang memiliki karakter proyeksi terpusat yang dramatis, interior seringkali tidak lebih dari tempat bagi lukisan dan patung ukiran.
Beberapa kota yang menganut aristektur Baroque memiliki fungsi sebagai tempat ibadah (San Benedetto, Catania), sebagai pusat pemerintahan, tempat ziarah dan tempat pusat interaksi kegiatan masyarakat baik formal maupun informal. Ada beberapa tokoh dalam seni baroque yaitu :
· Michelangelo Merisi Dacaravagio. Beliau menggunakan karateristik seni design dengan menganalogikan ukiran dengan simetris tubuh manusia.
· Francesso Borromini. Beliau mempunyai karakteristik seperti florid, bergaya ekspansive, designnya cenderung lebih memperhatikan bentuk geometric daripada proporsi skala manusia dan pencahayaan. Contoh hasil karyanya adalah katerdal San Carlo Alle Quatro Fontane, Roma dan San Ivo della Sapienza, Roma.
· Giovanni Lorenzo bernini. Beliau menggunakan gabungan antara arsitektur, lukisan dan ukiran dengan bentuk yang dinamis. Salah satu rancangannya adalah Piazza Navona di Roma, Italia dan Santo Andre al Quirinale.
· Rembrandt Harmenszoon van Rijn. Beliau menggunakan teknik yang dikenal dengan sebutan chiaroscuro yang berasal dari dua kata dalam bah
asa Italia yaitu kata chiaro yang berarti terang, dan oscuro yang berarti gelap.
Beberapa negara di dunia menganut seni Baroque untuk arsitektur bangunannya seperti Perancis, Spanyol, Jerman dan Inggris. contohnya :
· Istana Versailles, Perancis.
Istana Versailles merupakan bangunan istana terbesar dalam sejarah seni Arsitektur French Baroque. Di areal seluas 18 km persegi di barat daya Paris, kompleks istana ini berdiri megah dengan luas 250 meter persegi. Istana ini dibangun oleh Louis XIV untuk mengenang ayahnya Raja Louis XIII.
· St. Peter’s Vatican Rome.
St. Peter’s Vatican Rome, merupakan Gereja terbesar di dunia. Bergaya arsitektur Baroque, dibangun pada 1506 sampai 1626 dan dapat menampung hingga 60.000 orang di dalamnya.
Tentu saja kota Roma mengalami perkembangan dari dulu hingga sekarang. Banyak masyarakat Roma yang awalnya percaya pada dewa, sekarang sudah percaya adanya Tuhan. Banyak peninggalan kebudayaan yang telah dihasilkan, begitu pula dengan bangunan-bangunan di kota Roma yang awalnya kuno sekarang menjadi modern. Roma adalah ibu kota dari negara Italia. Kota ini terletak di hilir sungai Tiber, dekat Laut Tengah, Vatikan. Wilayah Roma merupakan pusat gereja katolik yang dipimpin seorang Sri Paus. Sejarah kota ini sangat panjang, hampir 2.800 tahun. Selama itu, kota ini pernah menjadi pusat Kerajaan Romawi, Republik Romawi dan Kekaisaran Romawi, dan belakangan negara Kepausan, Kerajaan Italia, dan kini Republik Italia.
Kota sebagai tempat terpusatnya kegiatan masyarakat, senantiasa berkembang baik kuantitas maupun kualitasnya, sesuai perkembangan kuantitas dan kualitas masyarakat. Perkembangan kota perlu dikelola secara baik agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat. Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Masyarakat Romawi masih memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa.
Awal mulanya, bangsa romawi bermata pencaharian sebagai petani. Orang-orang Romawi memiliki pandangan hidup yang praktis, sehingga dalam lapangan ilmu pengetahuan bangsa romawi bukanlah pencipta teori-teori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak zaman Yunani. Seni Romawi merupakan pencampuran seni budaya, yaitu Romawi yang merupakan daerah kekuasaan Etruskia dan seni Yunani.
Kota juga merupakan pusat-pusat untuk belajar serta kemajuan kebudayaan. Begitupun dengan kota Roma yang memiliki kebudayaan seni. Perkembangan seni kristen begitu pesat di Kota Roma ini sehingga para arsitek membangun gereja dengan menggunakan konsep dasar seni bangunan basilika bangsa Romawi, yaitu suatu bangunan untuk pertemuan-pertemuan umum berbentuk persegi panjang. Perkembangan selanjutnya adalah bagunan gereja dengan menara lonceng pada bad ke-6. Seni bangunan pada bangunan gereja adalah bangunan geraja dengan denah memusat dan berkubah serta menggunakan denah memanjang atau basilika dengan langit-langit datar atau dengan lengkung silang. Berikut merupakan gambar gereja yang menggunakan denah memanjang atau basilika.
Bangunan-bangunan di Kota Roma ini kebanyakan bangunannya berupa bangunan monumental. Bangsa Romawi yang senang membuat bangunan monumental menyebabkan bangsa ini kaya dengan hasil-hasil bangunan berupa monumen dan kuil. Monumen yang dibuat oleh bangsa romawi berupa pintu gerbang kemenangan atau tiang kemenangan. Perubahan ketatanegaraan Romawi dari republik ke bentuk kekaisaran tidak mengendurkan semangat dan perkembangan budaya orang-orang Roma untuk mendirikan bangunan berupa bangunan monumental. Hanya saja, apabila pada masa republik pendukung seni budaya dilakukan oleh para bangsawan. Namun, setelah menjadi kekaisaran, yang mendukung seni budaya adalah golongan istana.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, kota Roma merupakan kota yang penuh sejarah dan kebudayaan. Kota ini berkembang dengan pesat, terlihat dari bangunan-bangunannya yang modern. Masyarakatnya yang berkembang, yang awalnya percaya pada dewa, sekarang percaya pada Tuhan. Banyaknya peninggalan-peninggalan sejarah yang masih bisa dilihat dan masih terawat hingga sekarang. Tetapi berkembangnya negara ini sama sekali tidak memikirkan tentang alam, ruang terbuka hijau sudah semakin berkurang. Karena kota ini hanya mengutamakan tentang arsitektur dan keindahan kotanya saja.